Review Buku Linamboan


IDENTITAS BUKU
1. JUDUL : Linamboan
2. PENULIS : Nontje Deisye Wewengkang
3. PENERBIT : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
4. TAHUN TERBIT : 2012

SINOPSIS
     Dahulu, di Tanah Malesung, Sulawesi Utara, hiduplah sepasang suami istri yang bernama Lengkong dan Konda. Mereka memiliki anak yang masih bayi bernama Linamboan. Walaupun masih bayi, pertumbuhan fisiknya sangat cepat dan porsi makan Linamboan selalu bertambah setiap harinya sehingga menyebabkan orangtua Linamboan tidak memiliki makanan lagi. Lengkong pun berniat untuk menghanyutkan Linamboan ke sungai menggunakan peti.
     Ada lelaki bernama Utu Wangko yang menemukan peti tersebut dan membawanya pulang. Sampai rumah, Utu Wangko dan istrinya, Keke Wulan, sepakat untuk merawat Linamboan selayaknya anak sendiri. Keke Wulan pun menyadari keanehan Linamboan yang selalu meminta nambah jika sedang makan. Utu Wangko pun berniat untuk mencelakai Linamboan dengan menjatuhkan pohon besar. Tetapi, yang ia dapatkan adalah Linamboan membawa batang pohon tersebut dari hutan. Cara lain pun ia lakukan seperti menjatuhkan batu besar, tetapi ia tetap saja gagal dan menyesal akan perbuatannya itu.
     Beberapa tahun terakhir, ada sekelompok orang yang bernama Tou Mangindanouw datang untuk merampas hasil panen penduduk. Kali ini, warga berencana untuk meminta bantuan Linamboan untuk melawan mereka. Linamboan pun setuju dan menyusun strategi agar menang. Ketika Tou Mangindanouw datang, Linamboan berhasil mengusir mereka dan warga pun berpesta merayakan kemenangan.
     Setelah gerombolan Tou Mangindanouw dikalahkan, ada kabar bahwa Raja Bolaang Mongondow sedang memperluas kekuasaan dan akan menyerang perkampungan Malesung. Linamboan dan pasukannya pun bersiap untuk menyerang pasukan Raja. Linamboan pun mengirim sembilan pasukan untuk mengintai kekuatan musuh dan mengatur strategi menyerang. Ia pun menang dan bertemu dengan Putri Boki, anak dari Raja Bolaang Mongondow. Linamboan pun jatuh cinta kepada wanita tersebut.
     Linamboan membawa pulang wanita tersebut dan tidak sabar untuk menunjukkannya ke orang tua Linamboan. Tetapi, ditengah jalan, sahabat Linamboan meminta untuk menginap semalam. Saat itu, sahabat Linamboan yang iri kepada Linamboan ingin menculik Putri Boki tidak sengaja menutup hidung Putri sehingga Putri pun tewas. Linamboan pun sangat terpukul dengan kejadian itu dan langsung membunuh sahabatnya. Penduduk Tanah Malesung berduka dan tidak tahu apa penyebab sahabat Linamboan terbunuh dan tidak ada yang tahu dimanakah Linamboan.

HAL YANG MENARIK
     Ceritanya menarik, pesan moral cerita tersebut adalah jangan pernah menyerah dan jangan iri sehingga melakukan hal buruk. Alur ceritanya juga bagus, akhir ceritanya tidak mudah ditebak.

KOMENTAR/KRITIK TERHADAP BUKU
     Gambarnya kurang banyak dan lebih baik diwarnai agar pembaca tidak bosan. Cover buku juga kurang menarik.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Contoh Teks Negosiasi Pulang Terlambat

Morfologi Tanaman Asoka